Pengertian Masyarakat
Istilah masyarakat berasal daribahasa inggris yaitu "society"
yang berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa
latin yaitu "societas" yang berarti "kawan". Sedangkan
masyarakat yang berasal dari bahasa Arab “Musyarak” yang berarti hubungan.
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem baik semi
tertutup maupun semi terbuka, dan antar orang atau individu dengan individu
saling melakukan interaksi (hubungan). Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
salin bergantung (interdependen). Lebih umumnya, masyarakat digunakan untuk
menyebut sekelompok orang yang melakukan interaksi dan hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut seorang pemikir darijazirah Arab, beliau menuturkan bahwa
sekelompok orang yang bisa dikatakan masyarakat apabila mereka mempunyai
pemikiran, perasaan, dan sistem atau aturan yang sama, dan dengan hal yang sama
tersebut, mereka melakukan interaksi demi tercapainya kemaslahatan bersama. Masyarakat
dibagi menjadi, ada masyarakat desa dan ada masyarakat perkotaan.
Ciri-Ciri Masyarakat
1. Hidup Berkelompok
Terkait dengan seorang
manusia yang tidak dapat menjalankan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain,
maka ciri masyarakat yang pertam adalah manusia yang hidup bersama dan
membentuk sebuah kelompok. Kelompok inilah yang kenudian akan berubah menjadi
masyarakat. Mereka saling mengenal antar satu sama lain, dan salin tergantung.
2. Melahirkan Kebudayaan
Secara ringkas, jika
tidak ada masyarakat maka tidak akan ada pula kebudayaan, begitu juga
sebaliknya. Maka suatu masyarakat yang telah hidup secara bersama pasti akan
melahirkan kebudayaan, sehingga kebudayaan ini akan diturunkan ke generasi
berikutnya dengan berbagai penyesuaian.
3. Mengalami Perubahan
Masyarakat bersifat
dinamis (tidak diam), oleh karena itu masyarakat akan selalu menginginkan
perubahan dalam hidupnya. Perubahan-perubahan itu juga harus disesuaikan dengan
kebudayaan yang telah terbentuk sebelumnya.
4. Saling Berinteraksi
Salah satu syarat
perwujudan dari masyarakat ialah terdapatnya hubungan antar satu orang dengan
orang yang lain (mereka saling berinteraksi). Interaksi ini akan tercapai
apabila terdapat pertemuan diantara mereka.
5. Terdapat Pemimpin
Dibutuhkan pemimpin untuk
menindaklanjuti hal-hal yang telah disepakati bersam agar tidak berjalan bebas
atau lari dari kesepakatan. Seperti contoh di satu desa terdapat pimpinan yang
disebut kepala desa untuk memimpin desa itu dibantu oleh beberapa perangkatnya.
6. Terdapat Stratifikasi
Sosial
Diantara masyarakat pasti
akan terbentuk stratifikasi (golongan) tertentu, baik itu penggolongan
berdasarkan tanggung jawab,tugas, dan tingkat religiusitasnya. Stratifikasi itu
dapat meletakkan orang pada tempatnya sehingga mereka dapat menjalankan peranan
masing-masing.
Unsur-Unsur Masyarakat
1. Orang Banyak
Orang banyak atau crowd
adalah pengelompokan orang banyak pada suatu tempat tertentu. ciri-ciri orang
banyak yaitu :
- - Terjadi karena terdapat
pusat perhatian yang sama
- - Terdapat tanya jawab di
sekitar objek yang menjadi pusat perhatian
- - Berjalan dalam waktu yang
lama
- - Perasaan sebagai satu
kesatuan telah ada, meskipun akan hilang saat kerumunan itu bubar
2. Golongan
Golongan merupakan
pengelompokan masyarakat berdasarkan atas ciri-ciri umum yang dimiliki, baik
itu objektif maupun subjektif. Karekteristik suatu golongan meliputi :
- - Adanya perbedaan status
dan peran
- - Terdapat pola interaksi
yang berbeda-beda
- - Adanya distribusi hak dan
kewajiban antar anggota kelompok
- - Adanya penggolongan yang
melibatkan kelompok
- - Terdapat prestise
(sanksi) atau penghargaan
- - Terdapat penggolongan
yang bersifat universal
3. Perkumpulan (Asosiasi)
Perkumpulan atau disebut
juga dengan aosiasi merupakan suatu kesatuan manusia yang dibentuk secara
sadardan memiliki tujuan-tujuan tertentu. asosiasi terbentuk jika para
anggotanya memiliki minat, kepentingan, pendidikan, tujuan, agama, atau
keahlian profesi yang sama
4. Kelompok
Kelompok adalah unsur
masyarakat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu :
- - Adanya kesadaran dari
tiap anggota kelompok bahwa mereka memang merupakan bagian dari kelompok
tersebut
- - Terdapat hubungan timbal
balik (interaksi) antar anggota kelompok
- - Memiliki struktur,
kaidah, dan pola tertentu
- - Adanya factor pengikat
seperti persamaan nasib, kepentingan tujuan, ideology atau kepercayaan yang
dimiliki oleh anggota-anggota
Masyarakat Desa
Masyarakat pedesaan selalu memiliki
ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku
keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan
perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri
masyarakat desa antara lain :
1 - Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai
hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2 - Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan
3 - Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian
4 - Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata
pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat
kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang
berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
1 - Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan
kehidupan keagamaan di desa.
2 - Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus bergantung pada orang lain. -
-Yang penting disini adalah manusia
perorangan atau individu.
3 - Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas
dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4 - Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5 - Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada
faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6 - Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting,
untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7 - Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di
kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.
Perbedaan Dari Berbagai Segi
1. Segi Agama
Masyarakat pedesaan dikenal sangat
religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya.
Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang
bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain.
Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu
dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2. Segi Sosial
Masyarakat desa sangat
mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada
unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi
segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.
3. Segi Lingkungan Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan
kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa.Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh
kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan
falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang
kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
4. Segi Pekerjaan
Pada umumnya atau kebanyakan mata
pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan
sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi
terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.
5. Segi Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih
rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk
suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu
sendiri.
6. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan dalam
ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan
perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan
masyarakat perkotaan.Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan
macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.
Hubungan Desa & Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan
terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan
pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di
kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan
tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
Kesimpulan
Masyarakat desa dengan masyarakat
kota itu sangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara berpikir,lapisan
sosial,tingkah laku,adat serta jumlah
penduduk nya pun berbeda.
Masyarakat desa lebih ke tradisional dan masyarakat kota lebih
mengarah ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti
zaman.
Masyarakat desa juga mengikuti
zaman tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan.
Adat kebudayaan masyarakat desa
masih sangat kental, berbeda dengan
masyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di
pengaruhi oleh kebudayaan luar.