Saturday, December 2, 2017

Perbedaan Masyarakat Desa dan Perkotaan

Pengertian Masyarakat
Istilah masyarakat berasal daribahasa inggris yaitu "society" yang berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas" yang berarti "kawan". Sedangkan masyarakat yang berasal dari bahasa Arab “Musyarak” yang berarti hubungan. Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem baik semi tertutup maupun semi terbuka, dan antar orang atau individu dengan individu saling melakukan interaksi (hubungan). Masyarakat adalah sebuah komunitas yang salin bergantung (interdependen). Lebih umumnya, masyarakat digunakan untuk menyebut sekelompok orang yang melakukan interaksi dan hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut seorang pemikir darijazirah Arab, beliau menuturkan bahwa sekelompok orang yang bisa dikatakan masyarakat apabila mereka mempunyai pemikiran, perasaan, dan sistem atau aturan yang sama, dan dengan hal yang sama tersebut, mereka melakukan interaksi demi tercapainya kemaslahatan bersama. Masyarakat dibagi menjadi, ada masyarakat desa dan ada masyarakat perkotaan.

Ciri-Ciri Masyarakat

1. Hidup Berkelompok
Terkait dengan seorang manusia yang tidak dapat menjalankan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain, maka ciri masyarakat yang pertam adalah manusia yang hidup bersama dan membentuk sebuah kelompok. Kelompok inilah yang kenudian akan berubah menjadi masyarakat. Mereka saling mengenal antar satu sama lain, dan salin tergantung.

2. Melahirkan Kebudayaan
Secara ringkas, jika tidak ada masyarakat maka tidak akan ada pula kebudayaan, begitu juga sebaliknya. Maka suatu masyarakat yang telah hidup secara bersama pasti akan melahirkan kebudayaan, sehingga kebudayaan ini akan diturunkan ke generasi berikutnya dengan berbagai penyesuaian.

3. Mengalami Perubahan
Masyarakat bersifat dinamis (tidak diam), oleh karena itu masyarakat akan selalu menginginkan perubahan dalam hidupnya. Perubahan-perubahan itu juga harus disesuaikan dengan kebudayaan yang telah terbentuk sebelumnya.

4. Saling Berinteraksi
Salah satu syarat perwujudan dari masyarakat ialah terdapatnya hubungan antar satu orang dengan orang yang lain (mereka saling berinteraksi). Interaksi ini akan tercapai apabila terdapat pertemuan diantara mereka.

5. Terdapat Pemimpin
Dibutuhkan pemimpin untuk menindaklanjuti hal-hal yang telah disepakati bersam agar tidak berjalan bebas atau lari dari kesepakatan. Seperti contoh di satu desa terdapat pimpinan yang disebut kepala desa untuk memimpin desa itu dibantu oleh beberapa perangkatnya.

6. Terdapat Stratifikasi Sosial
Diantara masyarakat pasti akan terbentuk stratifikasi (golongan) tertentu, baik itu penggolongan berdasarkan tanggung jawab,tugas, dan tingkat religiusitasnya. Stratifikasi itu dapat meletakkan orang pada tempatnya sehingga mereka dapat menjalankan peranan masing-masing.

Unsur-Unsur Masyarakat
1. Orang Banyak
Orang banyak atau crowd adalah pengelompokan orang banyak pada suatu tempat tertentu. ciri-ciri orang banyak yaitu :
-        -  Terjadi karena terdapat pusat perhatian yang sama
-        -  Terdapat tanya jawab di sekitar objek yang menjadi pusat perhatian
-        -  Berjalan dalam waktu yang lama
-        -  Perasaan sebagai satu kesatuan telah ada, meskipun akan hilang saat kerumunan itu bubar

2. Golongan
Golongan merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan atas ciri-ciri umum yang dimiliki, baik itu objektif maupun subjektif. Karekteristik suatu golongan meliputi :
-         - Adanya perbedaan status dan peran
-         - Terdapat pola interaksi yang berbeda-beda
-         - Adanya distribusi hak dan kewajiban antar anggota kelompok
-         - Adanya penggolongan yang melibatkan kelompok
-         - Terdapat prestise (sanksi) atau penghargaan
-         - Terdapat penggolongan yang bersifat universal

3. Perkumpulan (Asosiasi)
Perkumpulan atau disebut juga dengan aosiasi merupakan suatu kesatuan manusia yang dibentuk secara sadardan memiliki tujuan-tujuan tertentu. asosiasi terbentuk jika para anggotanya memiliki minat, kepentingan, pendidikan, tujuan, agama, atau keahlian profesi yang sama

4. Kelompok
Kelompok adalah unsur masyarakat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu :
-  - Adanya kesadaran dari tiap anggota kelompok bahwa mereka memang merupakan bagian dari   kelompok tersebut
-     - Terdapat hubungan timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
-     -  Memiliki struktur, kaidah, dan pola tertentu
-     -  Adanya factor pengikat seperti persamaan nasib, kepentingan tujuan, ideology atau kepercayaan yang dimiliki oleh anggota-anggota

Masyarakat Desa
  Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
   Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

1  - Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2    -  Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3    -  Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4 - Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.

Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

1     -  Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. -
     -Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3   - Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4   - Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5     - Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6   - Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7   - Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.



Perbedaan Dari Berbagai Segi

 1. Segi Agama
   Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain.
Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.

2. Segi Sosial
   Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.

3. Segi Lingkungan Alam
   Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa.Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.

4. Segi Pekerjaan
   Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.

5. Segi Kepadatan Penduduk
    Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.

6. Homogenitas dan Heterogenitas
   Homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.

Hubungan Desa & Kota
  
   Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
   Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.

Kesimpulan

   Masyarakat desa dengan masyarakat kota itu sangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara berpikir,lapisan sosial,tingkah laku,adat  serta jumlah penduduk nya pun berbeda.
   Masyarakat desa lebih  ke tradisional dan masyarakat kota lebih mengarah ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti zaman.
   Masyarakat desa juga mengikuti zaman tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan.
   Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat kental,  berbeda dengan masyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di pengaruhi oleh kebudayaan luar.