Tuesday, November 17, 2020

Aspek Pemasaran dan Aspek Keuangan Perusahaan

ASPEK PEMASARAN

 

Aspek pemasaran merupakan faktor strtegis atau kunci dari keberhasilan perusahaan, jika permintaan terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud.

 

Jika propek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari penawarannya maka sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk baru yang direncanakan.

 

Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa, perlu dilakuka penelitia yang   mendala tentang   perkembanga permintaan   da jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut.

 

a Spesifikasi Produk

 

Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu  paket  kepuasayang didapat  dari pembelian  produk  Kepuasatersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.

 

Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kat a produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.

 

b.  Segmentasi Produk

 

Membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.

 

c Analisis Situasi Pasar

 

Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya. Perlu dilakukan analisis situasi pasar dari barang yang akan dipasarkan, apakah barang tersebut sangat umum sekali dan sangat dibutuhkan semua orang atau barang kebutuhan khusus.

 

d.   Analisis Pesaing


Jangan terlalu takut bersaing di pasar dan harus mempercayakan konsumen bahwa barang anda ada sesuatu yang lebih dari  yang lain dan harga bisa bersaing.

 

e Strategi Promosi

 

Strategi promosi barang dapat dilakukan pada acara tahunan dengan memilih stand yang banyak dikunjungi oleh konsumen atau mengendors  artis-artis dala negeri, contohnya adalah Jakarta  Expo.

 

f.   Media Promosi Berbasis TI

 

Promosi untuk barang ataupun jasa dapat melalui media berbasis IT seperti membuat sebuah web yang disainnya lebih baik dari yang lain agar konsumen bisa merasa puas dalam melakukan transaksi online.

 

2.   ASPEK KEUANGAN

 

Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

 

a Risiko suku bunga

Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang pinjaman dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang.

 

b.   Risiko nilai tukar mata uang asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa de pan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman, piutang, akrual dan utang pengadaan yang didenominasi dalam mata uang U.S. Dollar. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak forward valuta asing dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap diperlukan.

 

c Risiko harga ekuitas

Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas perusahaan swasta Indonesia, perusahaan publik Indonesia dan ekuitas perusahaan asing. Sehubungan dengan perusahaan dimana Grup memiliki investasi, kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia.

 

Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi jangka panjang. Kinerja investasi jangka panjang dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana startegis jangka panjang Grup.

 

d.   Risiko kredit

Risiko  kredit  adalah  risiko  bahwa  Grup  akamengalami  kerugian  yantimbul  dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendal ikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memonitor eksposur terkait dengan batasanbatasan tersebut.


e Risiko likuiditas

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat entitas akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

 

Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnis telekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun dan memperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional, khususnya pada tahap pengembangan jaringan.